TOBOALI,MERCUSUAR.NET, -Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Bangka Selatan saat ini masih menunggu laporan resmi terkait dengan adanya dugaan kecurangan dalam absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan aplikasi GPS palsu atau Fake GPS.

“Sampai saat ini belum ada laporan resmi terkait adanya kecurangan itu,”kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Bangka Selatan Suprayitno ketika dikonfirmasi wartawan Senin(28/10).
Disampaikannya bila memang ditemukan adanya kecurangan itu maka kita akan melakukan evaluasi sesuai regulasi yang ada.

“Dan secara bertahap,”katanya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh dilapangan praktik ini dilakukan sejumlah ASN untuk memanipulasi kehadiran mereka, sehingga terkesan hadir di kantor meski sebenarnya berada di luar lokasi yang ditentukan.

“Sebenarnya kita bukan orang yang rajin juga, tapi kalau ini dibiarkan maka tidak benar juga,” kata salah satu sumber terpercaya kepada awak media belum lama ini.

Sementara itu salah satu mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) Muhammad Rosidi mengatakan absensi atau kehadiran itu sangat penting karena menyangkut dengan gaji dan TPP.

“Imbasnya tentu pada keuangan daerah ini,hal itu sama saja dengan korupsi,”kata dia.

Menurut Rosidi yang sekarang sudah menjadi aktivitis Pusat Aspirasi Masyarakat dan Sadar Hukum Bangka Selatan ini hal itu harus segera dibenahi agar tidak terjadi kerugian keuangan negara.

“Bila dalam waktu dekat tidak ada pembenahan, hal ini akan segera kita tindaklanjut dengan proses hukum agar masyarakat dan ASN taat hukum,”kata dia.

Dirinya menjelaskan ketika dirinya mengundurkan diri dari ASN itu adalah karena tentang tingkat kehadiran atau absensi yang harus dilakukan oleh setiap ASN.

“Pak Bupati pernah bilang ,saya adalah kompas terhadap kedisiplinan ASN atau PNS oleh sebab itu bagi ASN yang masih curang lebih baik jentlemen seperti saya ,yaitu mundur atau dimundurkan jangan jadi benalu di Apbd daerah ini,”pesannya.(Tim Mr).