TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) terus melakukan upaya – upaya dalam menurunkan angka Stunting di daerah setempat.

“Rakor penurunan Stunting ini terus di lakukan setiap tahunnya, bukan hanya sekali dua kali saja tetapi hal ini untuk benar – benar menurunkan Stunting di daerah,”kata Sekda Bangka Selatan Hefi Nuranda.

Disaimpaikannya berdasarkan surat keputusan Bupati Nomor :188.45/10.A/DKPPKB/2024 tentang penetapan desa Stunting 2024 maka ditetapkan 3 desa di dua Kecamatan Payung dan Lepar yakni, Bedengung dengan prevalensi Stunting 13,04 persen, desa tanjung sangkar prevalensi Stunting 19,23 persen dan desa Kumbung prevalensi Stunting 25 persen.

Menurut dia kalau berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) per 01 Agustus hingga 31 Agustus 2024 yang masuk dalam 5 desa tertinggi Stunting yakni desa Celagen 9,23 persen, desa Batu Betumpang 8,91 persen, desa Rias 7,16 persen, desa Serdang 5,44 persen dan desa Sukajaya 5,06 persen.

“Terdapat beberapa indikator berdasarkan pada data desa yang masuk dalam Stunting, kalau Perbub ada 3 desa yang menjadi lokus di, sedangkan menurut EPPGBM terdapat 5 desa dengan Stunting tertinggi,” ucapnya.

Kendati demikian, dalam menurunkan Stunting tersebut Pemkab telah berupaya melakukan berbagai upaya seperti, memberikan makanan lokal tambahan bagi ibu hamil serta balita, pemberian telur dari PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bantuan BAAS CSR Bank Sumsel Babel, dan pelatihan kader posyandu pemberian makanan tambahan lokal.

“Dengan kolaborasi semua pihak kita berharap Stunting di Kabupaten Basel bisa turun secara signifikan dan hal ini juga seperti diamanatkan para Perpres No 72 tahun 2021 tentang prevelensi Stunting di tahun 2025,”ungkapnya.

Dirinya berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini angka stunting di Bangka Selatan dapat turun sesuai dengan target yang telah ditentukan.

“Semoga dengan digelarnya kegiatan ini, angka stunting dapat turun,”harapnya.(Tim Mr).