TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Nilai investasi yang hampir mendekati satu Triliun di Kabupaten Bangka Selatan sebentar lagi hampir terwujud dan akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah setempat.
“Saat ini sudah tiga perusahaan Kelapa Sawit mulai jalan sisanya dua lagi sedang proses perizinan,”kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangka Selatan Kartikasari di Toboali beberapa hari lalu.
Disampaikannya sebanyak lima perusahaan sawit saat ini tengah pembangunan pabrik baru di Bangka Selatan dengan lokasi yang tersebar di Desa Payung, Ranggung, Bencah dan Delas serta Desa Nangka.
“Ada juga yang sedang mengurus perizinan di Provinsi,”kata dia.
Menurut Kartika sektor industri sawit di daerah ini diproyeksikan akan terus berkembang. Pembangunan pabrik-pabrik ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.
“Investasi itu juga nanti otomatis dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah ini,”katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Bangka Selatan Susanti mengatakan hingga saat ini belum ada Perusahaan Sawit yang bayar BPHTB.
“Hingga saat ini belum ada Perusahaan Kelapa Sawit yang bayar BPHTB,”kata Kepala Bidang Pendapatan pada Badan Keuangan Daerah Susanti ketika dikonfirmasi wartawan,Rabu(29/10).
Disampaikannya berdasarkan Peraturan Daerah No 1 Tahun 2024 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah maka wajib pajak seperti pihak perusahaan atau perorangan individu untuk bayar pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Jadi BPHTB ini bukan hanya berlaku untuk perusahaan sawit saja namun kepada pihak perusahaan lain seperti perumahan yang transaksi jual beli, waris, hibah dan yang lain,”katanya.
Menurut Susanti untuk target perolehan pajak dari BPHTB Tahun 2025 ini sebanyak Rp.4,2 M namun baru terealisasi hanya sebesar Rp 1,7 M hingga awal November ini.
“Perolehan pajak ini selalu kita sampaikan kepada Kasatgas PAD setiap rapat,”katanya.
Ia mengatakan saat ini ada beberapa hal yang menjadi sebab lemahnya Pendapatan dari pajak BPHTB ini misalnya izin perusahaan yang belum selesai ditingkatkan.
“Beberapa perkebunan sawit yang kemarin di targetkan akan selesai proses HGU nya ternyata masih beberapa tahap yang belum selesai sehingga belum ada proses validasi BPHTB,”katanya.
Salah satu masyarakat Toboali Anwar mengatakan dua pandangan yang berbeda dari pihak pemda Bangka Selatan ini menimbulkan berbagai opini di masyarakat.
“Kalau menurut DPMPTSP kehadiran investor dapat menambah PAD tapi keterangan Bakuda belum ada penerimaan pajak dari kehadiran investasi di bidang kelapa sawit ini,apa Yang terjadi di daerah ini,”tanya dia.
Ia berharap pemda Bangka Selatan segera berbenah agar apa yang menjadi potensi di daerah ini dapat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Semoga apa yang menjadi sumber daya alam di daerah ini untuk kemakmuran rakyat,”katanya.(Tim Mr).
