TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Enam pejabat Bangka Selatan dikabarkan mengundurkan diri namun ada juga yang menyampaikan mereka dinonjobkan oleh Bapak Bupati karena suatu dan lain hal.
Keenam pejabat itu diantaranya Kepala Dinsos PMD, Sumindar, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, Sumadi, Asisten Bupati, Muhson, Staf Ahli, P Marpaung, Kepala Dinas Perkim, Basu Priatna dan Kepala Dinas Pemdes, Achmad Ansyori.
Kalimat antara Non Job dan mengundurkan diri pada status pejabat di Bangka Selatan mempunyai arti yang sangat jauh berbeda baik dari segi makna hingga maksud dari dua kalimat itu
“Sebaiknya Bupati Bangka Selatan menyampaikan kejadian itu secara terbuka,bisa melalui akun tik tok atau melalui media massa kepada masyarakat agar tidak ada presepsi negatif dari dua peristiwa itu,”kata salah satu masyarakat Toboali Amsan kepada wartawan di Toboali,Jumat (10/10).
Disampaikannya kalau non job itu artinya jabatan yang sedang disandang diganti dengan orang lain lalu masuk bangku panjang tanpa jabatan.
“Berbeda dengan mengundurkan diri, yang sengaja meninggalkan jabatan karena tidak mampu dengan tekanan kerja dengan kesadaran sendiri,”kata dia.
Ia mengatakan bila nonjob ini dilakukan dengan sengaja tanpa ada pertimbangan maka tidak menutup kemungkinan munculnya pelanggaran di sistem pemerintahan Bangka Selatan ini.
“Tidak menutup kemungkinan nonjob ini ada Kolusi dan Nepotisme karena pejabat yang dinonjobkan tidak sedang menghadapi persoalan hukum atau masalah pelanggaran lain,”katanya.
Ia menjelaskan bila terjadi kekosongan dalam suatu jabatan maka harus segera diisi dengan pejabat yang memiliki syarat tertentu dan harus melewati proses lelang jabatan.
“Dan itu tentu membutuhkan anggaran yang besar hingga berpotensi melanggar prinsip keuangan negara yang hemat efektif dan efisien,”ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pemda Bangka Selatan mengenai peristiwa itu,padahal keenam pejabat itu merupakan jabatan penting dalam pemerintahan yang melayani masyarakat. (Tim Mr).
