TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Kepala Bagian Humas PT.Timah Anggi Siahaan Bungkam atau tutup mulut ketika dikonfirmasi wartawan tentang target produksi yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 30.000 ton usai menerima penyerahan aset yang diserahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu.
Padahal keterangan dari bagian hubungan masyarakat perusahaan plat merah itu sangat dinantikan oleh masyarakat Bangka Belitung untuk mengetahui kemampuan manajemen dalam meningkatkan produksi Tahun 2025 ini.
“Dengan adanya penambahan aset dari Presiden seharusnya target yang telah ditetapkan dapat tercapai,”kata salah satu warga Toboali Anwar kepada wartawan di Toboali,Kamis(9/10).
Ia mengatakan aset yang diserahkan mencakup ratusan unit alat berat, puluhan ton logam timah, aluminium, crude tin, enam smelter, kendaraan, tanah seluas lebih dari 238 ribu meter persegi, mess karyawan, alat pertambangan, hingga uang tunai senilai miliaran rupiah dalam berbagai mata uang.
“Angkanya mencapai nilai total barang rampasan ini mencapai sekitar Rp6–7 triliun, belum termasuk tanah jarang (monasit) yang nilainya diperkirakan jauh lebih tinggi,”katanya.
Menurut Anwar komitmen perusahaan terbesar di Bangka Belitung dalam urusan pertambangan ini harus diperjelas agar segala SDA pertambangan wilayah ini dapat diolah secara maksimal.
“Dan tentunya untuk kemakmuran rakyat,”katanya.
Dirinya berharap PT.Timah dapat terbuka kepada siapa saja dalam berusaha di sektor pertambangan ini dengan segala aset yang dimiliki.
“Semoga perusahaan ini terbuka sesuai dengan arahan bapak presiden,”harapnya.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Anggi Siahaan dan Sekretaris perusahaan Rendi Batara belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi wartawan hingga berita ini diturunkan. (Tim Mr).
