TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Inspektorat Daerah Bangka Selatan mengakui kelemahan pihak RSUD Junjung Besaoh daerah setempat dalam mengelola keuangan masih lemah karena pertama kali menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga menimbulkan hutang.

“Wajarlah kalau ada hutang di RSUD itu karena pertama kali menjalankan tata kelola keuangan sehingga menimbulkan hutang sebesar Rp 5 M lebih,”kata Kepala Inspektorat Bangka Selatan Mulyono kepada wartawan di Toboali,Senin (5/8).

Disampaikannya walaupun ada hutang kita masih bisa meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) Bangka Belitung.

“Itu artinya pengelolaan keuangan daerah kita bagus dan terkendali sesuai aturan yang ada,”katanya.

Menurut Mulyono hingga saat ini hutang itu sudah mulai dibayarkan oleh pihak RSUD dan mulai mengelola keuangan dengan baik dan benar.

“Alhamdulillah,hutang mulai dibayarkan,”ujarnya.

Dirinya menjamin kedepan pihak RSUD akan lebih hebat dan profesional dalam mengatur keuangan hingga tidak terjadi hutang lagi dengan pembinaan Dinas Kesehatan dan Bakuda.

“Leading sektor RSUD itu Dinas kesehatan dan ada juga dinas Keuangan jadi nanti Dinas terkait yang akan melakukan pembinaan,”kata mantan Camat Toboali ini.

Dirinya menjelaskan untuk temuan dari kelebihan pembayaran itu sudah mulai dilakukan pengembalian oleh Dinas dan mitra kerja atau pemborong.

“Untuk datanya berapa yang sudah mengembalikan itu ada di bagian staf dan saya tidak ingat sudah berapa banyak yang melakukan pengembalian kelebihan pembayaran itu,”kata dia.(Tim Mr).