TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pembuat terasi Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan menilai kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak objektif.
“Karena melakukan uji terasi hanya sekedar saja tanpa melakukan secara menyeluruh dan diduga juga dipengaruhi oleh pandangan pribadi,”kata salah satu pelaku UMKM Terasi Toboali Hermanto kepada wartawan di Toboali,Rabu(26/11).
Disampaikannya kalau mau mengecek terasi itu ada panduannya bukan sembarangan dan di tempat pengolahan terasi itu sendiri bukan di pasar yang dijual oleh pedagang.
“Setelah itu baru buat kesimpulan dan jangan sembarangan yang nanti akan merugikan banyak pihak,”kata dia.
Menurut Manto warga Toboali pasti bisa membedakan antara Terasi asli dan terasi palsu,cara sangat mudah dengan mencium aroma juga sudah bisa diketahui.
“Lalu dari segi warna juga bisa diketahui sebab Terasi asli punya ciri khas warna yang tidak mencolok serta aroma udang rebon yang kuat,”kata dia.
Senada disampaikan Yaden dengan adanya keterangan dari pihak BPOM Babel itu sangat merugikan pelaku UMKM Terasi di daerah ini.
“Kami pengrajin terasi sangat cemas dan terkejut dengan keterangan pihak BPOM itu sebab terasi yang saya buat murni dari tangkapan sendiri. Bahannya semua alami, hanya garam makanan. Tidak ada tambahan apa pun,”kata dia.
Dirinya berharap Pemda Bangka Selatan segera turun tangan menyelesaikan masalah ini sebab keterangan pihak BPOM Babel sangat melukai hati kami para pengrajin terasi tradisional ini.
“Semoga pihak yang berwenang dari Pemda Bangka Selatan dapat memberikan solusi agar produksi terasi Bangka Selatan tetap menjadi ikon daerah ini,”harapnya. (Tim Mr).
