Home / Headline / Pemkab Bangka Selatan Sambut Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara

Pemkab Bangka Selatan Sambut Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara

Screenshot 20250616 133935 Chrome

TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menyambut baik kunjungan Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara, Dr. Nata Niel dari Singapura, bersama Tim Peneliti Ikan Endemik dari Universitas Erlangga Surabaya dan Universitas Bangka Belitung yang tergabung dalam Organisasi Shoal Asap.

Organisasi ini berfokus pada konservasi spesies air tawar yang terancam punah, Kunjungan tersebut berlangsung pada Rabu (23/4/2025) dan turut dihadiri oleh Yayasan Ikan Endemik Babel.
Tujuan utama kedatangan tim peneliti ini adalah untuk menyelamatkan, melestarikan dan melindungi habitat Ikan Tempala Mirah, yang dikenal dengan nama ilmiah Betta Burdigala.

Ikan ini merupakan spesies endemik yang hanya ditemukan di Bangka Selatan dan telah terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) daerah.

Kunjungan tim peneliti ini diterima oleh Bupati Bangka Selatan yang diwakili Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, bersama staf dari berbagai dinas terkait, seperti Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, serta Dinas Komunikasi dan Informatika.

Acara berlangsung di Ruang Kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, di mana berbagai pihak berkesempatan untuk berdiskusi mengenai langkah-langkah strategis dalam perlindungan dan melestarikan Ikan  Burdigala yang merupakan Endemik Kabupaten Bangka Selatan tersebut.

Dalam sambutannya Risvandika mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan dan kerjasama yang terjalin dalam rangka melindungi dan membudidayakan ikan endemik Bangka Selatan.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap kolaborasi yang baik ini dapat berlanjut. Semoga pengetahuan yang diberikan oleh tim peneliti dapat membantu kami menjaga dan melindungi habitat Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala), serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi spesies ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan tersebut juga berharap agar hasil dari kunjungan ini dapat memberikan edukasi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian habitat ikan endemik tersebut.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Ikan Endemik dari Universitas Erlangga Surabaya, Veril Ahmad, menyampaikan harapan agar Kabupaten Bangka Selatan dapat memiliki suaka ikan yang legal untuk melindungi dan membudidayakan Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala) tersebut.

“Kami berharap ada langkah konkret untuk mengupayakan lokasi yang dapat dijadikan suaka ikan. Ini akan sangat membantu dalam usaha perlindungan spesies Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala) yang berasal dari Bangka Selatan ini,” ungkap Veril.

Sebagai rangkaian dari kegiatan ini, tim peneliti juga menyerahkan 300 ekor benih Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala), untuk disebarkan ke habitat alami mereka yang di Kabupaten Bangka Selatan. Penyebaran benih ikan ini diharapkan dapat membantu memperkuat populasi ikan tersebut.

Selanjutnya, Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara, Dr. Nata Niel, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diterimanya.

Ia berharap sinergi dan kerjasama antara pihak-pihak terkait dapat berlanjut dan memberikan hasil yang positif bagi keberlanjutan konservasi ikan endemik ini.

“Saya sangat berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut demi keberlangsungan hidup Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala). Kami yakin, dengan kerjasama yang baik, konservasi ini juga dapat menarik perhatian pariwisata internasional, karena keberadaan ikan endemik  sangat menarik perhatian” tutupnya.

Adapun rangkaian kegiatan tersebut dilanjutkan  dengan melakukan penebaran benih Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala) ke habitatnya yaitu di rawa Desa Bikang dan Desa Serdang.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian spesies ikan yang unik dan langka ini, serta diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan ekowisata yang berbasis pada konservasi alam di Kabupaten Bangka Selatan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *