TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali menyebutkan daerah ini akan kehilangan potensi Pendapatan bila tidak melakukan ekspor timah.

“Kalau timah tidak di ekspor maka daerah ini tidak mendapatkan Pendapatan dari Dana Bagi Hasil atau (DBH) yang nilainya juga tidak begitu besar,”kata dia usai berbuka puasa bersama anak yatim di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan di Toboali,Kamis(4/4)

Disampaikannya dana yang diterima juga tidak begitu besar namun sangat berpengaruh pada postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) pada tingkat provinsi dan kabupaten.

“Kalau untuk provinsi nilainya sekitar Rp.80 M sedangkan pada tingkat kabupaten nilainya hanya sekitar Rp.40 M,”katanya.

Menurut dia salah satu upaya untuk menyelamatkan dana itu adalah dengan cepat menerbitkan Izin Pertambangan Rakyat(IPR) sehingga timah bisa kembali ekspor.

“Saat ini kita bersama pihak terkait sedang mempersiapkan segala hal untuk menerbitkan IPR itu sebab Wilayah Pertambangan Rakyat(WPR) sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,”kata dia.

Ia menjelaskan bila tanpa ada IPR maka kerusakan lingkungan yang terjadi tidak ada yang mau tanggungjawab namun bila sudah ada IPR maka pemilik IUP yang akan bertanggungjawab terhadap kerusakan lingkungan tadi.

“Contohnya sekarang banyak kerusakan lingkungan eks penambangan tanpa dilakukan reklamasi kalau sudah ada IPR maka pemilik IUP wajib melakukan reklamasi,”katanya.

Dirinya berharap dalam waktu dekat IPR sudah dapat diterbitkan oleh pihak provinsi dalam hal ini tentu berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

“Segala hal sudah mulai disiapkan untuk menyambut aturan dan Juknis yang diberikan oleh pemerintah pusat itu,semoga satu bulan kedepan sudah bisa diterbitkan,”katanya.(Tim Mr).