TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi memberikan apresiasi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Angsana Wilayah Toboali karena telah melaksanakan program MBG perdana di SMAN 1 Toboali pada Senin(24/11).
“Ini merupakan kabar baik untuk pemerintah daerah. Alhamdulillah, berkat kerja sama dan komitmen kita semua, hari ini perdana dilaksanakan pendistribusian langsung MBG kepada penerima manfaat di SMA Negeri 1 Toboali. Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang luar biasa,”kata Debby saat menghadiri kegiatan Pengoperasian Perdana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Angsana Wilayah Toboali.
Dirinya menekankan bahwa program MBG bukan hanya memberikan manfaat untuk peningkatan gizi pelajar, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Program ini mendorong pemberdayaan tenaga kerja lokal serta membuka peluang bagi vendor, petani, dan nelayan setempat untuk terlibat dalam rantai pasok bahan baku.
“Bahan baku yang digunakan harus berasal dari Kabupaten Bangka Selatan agar memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,”katanya.
Menurut Debby Program ini dampak ekonominya luar biasa. Masyarakat kita sangat terbantu melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal, vendor lokal, termasuk petani dan nelayan. Namun satu kuncinya, kita harus memastikan ketersediaan bahan baku.
“Jangan sampai stok kosong. Ini tugas kita bersama, baik pemerintah daerah, Forkopimda, maupun Satgas TPID Kabupaten Bangka Selatan untuk menyiapkan dan memastikan stok bahan baku kita aman,” tegasnya.
Dirinya menekankan agar seluruh SPPG di Bangka Selatan ke depannya dapat beroperasi dengan baik dan mandiri, tanpa ketergantungan bahan baku dari luar daerah.
“Selain itu juga pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) SPPG yang telah mengalami pembaruan hingga tiga kali oleh BGN serta mengapresiasi para mitra yang sudah berusaha keras memenuhi standar tersebut,”ujarnya.
Ia mengatakan sejumlah peningkatan telah dilakukan,seperti penggunaan lemari pendingin khusus untuk menyimpan makanan yang sudah dimasak agar tidak langsung dimasukkan ke ombreng, serta aturan bahwa proses memasak tidak boleh melewati pukul 02.00 dini hari demi memastikan makanan tetap fresh saat diterima para pelajar.
“Pemerintah bertanggung jawab memastikan semua berjalan aman. Jangan sampai nanti ketika semua SPPG beroperasi, stok bahan baku justru kesulitan atau habis. Saya tidak ingin mendengar ada yang mengambil pasokan dari luar. Semua harus dipersiapkan dari sekarang,”ungkapnya.

