TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-PT.Timah Tbk menolak melakukan beberapa Rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada kunjungan kerja yang dilakukan sejak lima tahun lalu di perusahaan timah terbesar di Indonesia.
“Seperti melakukan Revisi Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) yang berpotensi menghilangkan pendapatan sekitar 86.488 ton pasir timah atau sekitar Rp.20,5 Triliun dan hilangnya potensi pendapatan negara sebesar Rp.4,1 Triliun hingga Tahun 2025 ini belum dilakukan,entah apa sebabnya,”kata salah satu masyarakat Toboali Basel Farhan kepada wartawan di Toboali,Kamis(24/7).
Disampaikannya sikap diam seribu bahasa oleh manajemen PT.Timah ini menimbulkan banyak prediksi dugaan dari masyarakat Bangka Belitung saat ini.
“Karyawan banyak dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berkualitas namun tidak melakukan Rekomendasi dari wakil rakyat Republik Indonesia yang kita cintai ini,”ujarnya.
Menurut Farhan sebaiknya perusahaan terbesar di daerah ini melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan negara jangan duduk saja di kantor menuntut hak tanpa diimbangi dengan kewajiban.
“Kerja lah pak,demi daerah ini,”kata dia.
Senada disampaikan masyarakat Toboali yang lain Juan mengatakan Rekomendasi yang disampaikan oleh DPR RI itu bukan hanya slogan namun harus segera dilaksanakan dengan baik dan benar.
“Itu kunjungan kerja DPR RI yang bersifat spesifik tapi tidak dilakukan PT.Timah,sangat ironis,”kata dia.
Dirinya berharap PT.Timah Tbk tidak mengundang masyarakat untuk datang beramai-ramai orasi di depan kantor sebab selain mengganggu iklim investasi juga menyusahkan rakyat.
“Lakukanlah semua Rekomendasi yang disampaikan oleh DPR RI itu sehingga potensi kehilangan pendapatan negara dapat dihindari dan masyarakat dapat menikmati sumber daya alam yang dimiliki daerah ini,”harapnya.
Sementara itu Anggi Siahaan sebagai Head of Corporate Communication PT Timah (Persero) Tbk yang baru baru ini menerima penghargaan dalam ajang bergengsi PJS Award 2025, organisasi Pro Jurnalismedia Siber (PJS) belum memberikan keterangan walaupun sudah dihubungi melalui telepon seluler sejak kemarin,begitu juga dengan Sekretaris perusahaan Rendi Batara Kurniwan belum merespon konfirmasi wartawan.(Tim Mr).
