TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Sekitar 70 persen komentar warga netizen di Media Sosial lebih percaya keterangan Sekretaris Daerah atau Sekda dari pada keterangan pihak DPRD mengenai program ketahanan pangan Nasional di Bangka Selatan,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Bagian eksekusi kegiatan itu kan pihak eksekutif diwakili Sekda pasti lebih benar dibandingkan dengan pihak Legislatif dalam menyampaikan keterangan program kerja pemerintah ini,”kata salah satu masyarakat Toboali Yanto kepada wartawan di Toboali,Selasa,(3/6).
Disampaikannya keterangan yang disampaikan pihak DPRD itu nampaknya hanya kecewa karena anggaran Pokir di pangkas oleh pihak TAPD.
“Karena kecewa mereka( DPRD) bicara di media agar terlihat bekerja dan bila kalau keputusan bagus, mereka pasti diam seperti selama ini,”kata dia.
Menurut dia selama ini pihak DPRD diam terhadap semua kebijakan TAPD karena pas dengan selera namun bila tidak sesuai selera mereka pasti bicara ke media agar mendapat perhatian publik.
“Seperti anak kecil minta perhatian publik, selama ini mereka diam,karena anggaran pokir tidak dipangkas,”ujarnya.
Ia menjelaskan suara yang keluar dari pihak DPRD Bangka Selatan itu terjadi bila keinginan mereka tidak diakamodir lalu berteriak,seolah-olah bekerja demi rakyat.
“Selama ini kemana saja,hingga KPK turun tangan ke bumi Beribu pesona dengan tagline Asak Kawa Kite Pacak,”kata dia.
Dirinya berharap pihak Legislatif menghentikan sandiwara ini karena hampir 70 persen netizen lebih percaya pihak eksekutif.
“Malu kita dengan Kabupaten tetangga,bila harus berkelahi dalam satu belanga, seperti kata pepatah Nepuk air di dalam dulang kena muka kita sendiri,”ungkapnya.(Tim Mr).
