TOBOALI,MERCUSUAR.NET, – Sejumlah penambang Timah skala kecil jenis tungaw Kota Toboali Bangka Selatan mengaku kesulitan menjual hasil produksi pasir Timah sejak beberapa hari ini.

“Sudah sejak Desember 2023 lalu bang,kami kesulitan jual pasir Timah hasil kerja,biasanya di pinggir jalan juga ada pembeli timah kami ini,” kata salah satu Penambang Toboali Arsad kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ia menyampaikan terpaksa harus keliling mencari pembeli pasir timah ini karena untuk menyambung hidup dan biaya operasional penambangan seperti beli BBM dan ransum.

“Kadang-kadang kalau ketemu pembeli harganya juga tidak sesuai alias murah dibawah harga standar karena kita butuh terpaksa jual,” kata dia.

Menurut Arsad kesulitan menjual pasir timah ini terjadi hampir satu bulan dan belum ada perubahan hingga saat ini namun aktivitas penambangan dilaut terus terjadi.

“Entah siapa yang membeli pasir timah penambang laut itu, kami dak tahu,” ujarnya.

Senada dengan Penambang lainnya Anton mengatakan dengan kondisi seperti ini membuat penambang kecil jadi bingung.

“Apalagi yang harus kami kerjakan bang selain menambang untuk kebutuhan hidup sehari-hari sementara kebutuhan jalan terus,tolonglah kami penambang kecil ini,”kata dia.

Dirinya berharap dalam waktu dekat kondisi segera normal seperti dulu lagi sebab selain sudah susah mencari timah, jualnya jangan sampai susah juga, cukup susah satu saja.

“Saat ini kita seperti sudah jatuh tertimpa tangga,semoga Tahun 2024 ini kondisi kembali seperti biasa kayak dulu lagi dan kehidupan berjalan normal kembali,” harapnya.

Salah satu pembeli Timah yang biasa mangkal di pinggir Jalan JN mengatakan tidak membuka lapak karena belum memiliki dana yang cukup untuk membuka usaha jual beli pasir timah penambang kecil ini.

“Dana belum cukup bang, semoga dalam waktu dekat aktivitas jual beli pasir timah kembali normal,” kata dia singkat.(Han).