TOBOALI,MERCUSUAR.NET, _Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka selatan menyatakan saat ini untuk data stunting tercatat dalam dua faktor yaitu data EPP GBM dan data SSGI.

Dalam penilaian dua faktor tersebut hasil angka dari survei SSGI meningkat, sedangkan dari hasil pendataan EPP GBM pihak kesehatan angkanya cendrung menurun, dengan hasil tersebut maka ada perbedaan hasil data SSGI dan EPP GBM yang ada di wilayah Bangka Selatan.

Pelaksana Tugas DKPPKB dr. Agus pranawa mengatakan, Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat EPP GBM wilayah Bangka Selatan saat ini menurun, sedangkan untuk Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di Bangka Selatan mengalami angka kenaikan, senin (10/4/2023).

Menurut Agus Pranawa untuk hasil survei angka SSGI memang naik, tapi hasil catatan dari EPP GBM angkanya menurun, perbedaan ini dikarenakan faktor indikator dalam penilaiannya yang berbeda.

“Untuk EPP GBM dengan status menurun sesuai dengan hasil riel di lapangan, sedangkan untuk SSGI dengan data survey angkanya naik,”katanya

Hal hasil, dengan pendataan EPP GBM yang dilakukan oleh pihak Kesehatan di basel angkanya menurun berbeda dengan hasil data survei SSGI.

“kalau untuk data SSGI dengan menggunakan survei angkanya naik, karena hanya mengambil data sempel saja,”paparnya.

Agus pranawa juga menyebutkan, Dinas kesehatan Basel akan melaksanakan evaluasi terkait hasil survei SSGI tersebut, serta hasil survei tersebut kedepan akan dijadikan intervensi dalam menurunkan angka stunting di Bangka Selatan.

 

Penulis : Hendra