TOBOALI,MERCUSUAR.NET,-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh Bangka Selatan Helen Sukendi mengakui keterlambatan pembayaran jasa medis kepada para tenaga kesehatan sejak 2024 hingga Triwulan pertama 2025 ini karena berbagai hal yang bersifat manusiawi.

“Selain ada kerusakan server,penyebab lain adalah lambatnya para nakes dalam menyampaikan input data ke bagian administrasi namun hal itu merupakan hal yang manusiawi,”kata Helen ketika di konfirmasi wartawan pada Rabu(9/4).

Dirinya menghimbau agar para nakes dapat bersabar dan saling introspeksi diri masing-masing sampai dengan proses pencairan serta tidak saling menyalahkan.

“Jasa medis ini berbeda dengan gaji sehingga harus dihitung berdasarkan aturan yang ada dan dana juga berasal dari klaim BPJS Kesehatan,”kata dia.

Menurut mantan Direktur RSUD Kriopanting ini dirinya masuk RSUD Junjung Besaoh menghadapi berbagai macam persoalan mulai dari administrasi Kepegawaian dan hutang miliaran rupiah yang harus dibayarkan.

“Masuk Tahun 2024 tapi harus bayar hutang 2023 sehingga anggaran kita terserap untuk bayar hutang dan mengunakan dana seadanya,”katanya.

Ia mengatakan dengan kondisi yang terjepit ditengah melonjaknya pasien karena UHC membuat beban kerja bertambah dan akhirnya klaim BPJS Kesehatan jadi terlambat.

‘Akibatnya banyak jasa medis Nakes belum terbayarkan dari tahun 2024 hingga 2025 saat ini,”kata dia.

Helen menjelaskan dengan selesainya hutang tahun 2023 lalu maka pembayaran jasa medis 2025 akan dibayarkan tepat waktu sesuai dengan ketentuan.

‘Saat ini juga Tim sedang rapat membahas klaim BPJS Kesehatan ini bersama dengan Konsultan yang kita siapkan untuk menghitung jasa medis itu,”katanya.

Sementara itu sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh, Kabupaten Bangka Selatan sudah mengeluh akibat keterlambatan pencairan jasa medis sejak 2024 hingga triwulan pertama 2025 ini.

“Kami kecewa bang,karena hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai pembayaran jasa medis untuk bulan November dan Desember 2024, serta Januari hingga Maret 2025,”kata dia.

“Padahak Kami sudah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, bahkan sering bekerja di luar jam kerja. Tapi jasa medis kami belum juga dibayarkan. Ini sangat mengecewakan,” ungkapnya.(Tim Mr).